Cempala
Seni pertunjukan boneka bayangan atau shadow puppet hadir di banyak negara, namun di Indonesia dikenal sebagai Wayang—seni adiluhung yang diakui UNESCO pada 2003 sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity. Wayang bukan sekadar hiburan, melainkan tontonan, tuntunan, dan tatanan yang mencerminkan kebesaran budaya Nusantara.
Meski berakar pada tradisi kuno, Wayang terus hidup dan relevan berkat sifatnya yang amot, among, amemangkat—mampu beradaptasi, menyerap, dan memberi pengaruh pada budaya lain.
Pelajari lebih lanjut tentang visi kami dalam melestarikan dan memperkenalkan Wayang dengan klik tombol di bawah ini.
Event yang sedang berlangsung

Wayang World 2025
7 November, 2025
Wayang World 2025 adalah sebuah acara internasional yang menggabungkan pameran, diskusi, dan pertunjukan wayang dari berbagai negara. Diselenggarakan oleh CEMPALA (Centre for Multidisciplinary Puppetry Arts Learning and Appreciation), acara ini menghadirkan kolaborasi antara seniman, akademisi, dan institusi budaya dunia — termasuk dari Indonesia, Amerika Serikat, Yunani, Iran, Malaysia, dan Kamboja.
Programnya mencakup pertunjukan daring dan bincang budaya seperti Tholpavakoothu Ramayana, Wayang Menak Iskandar Zulkarnain, serta Menak Persian Story, dan juga pameran foto wayang internasional di Museum Ullen Sentalu, Yogyakarta.
Melalui kegiatan ini, Wayang World 2025 berupaya mempertemukan beragam tradisi boneka bayangan dunia dalam satu wadah dialog lintas budaya.
VIDEO
Zoom Talk
Topik: Wayang World 2025
Waktu: 7 Nov 2025 09:00 PM Jakarta
Link:
https://ugm-id.zoom.us/j/98982139087?pwd=F9TpnUzK531IYOecZ5U1DGE8Ql2y6h.1
Meeting ID: 989 8213 9087
Password: 928467

Ramayana: A Tale of Trees and Wood
Ramayana adalah epos besar Asia Selatan dan Tenggara yang mengisahkan Rama, titisan Wisnu, dan Sita, putri Manthili. Setelah diasingkan ke hutan, Sita diculik oleh raja raksasa Rahwana, dan Rama dibantu raja kera Sugriwa untuk menyelamatkannya. Dalam versi modern, kisah ini sering menyoroti Sita sebagai tokoh utama dan menantang citra kepahlawanan Rama.

Wayang Menak Dewi Rengganis
Lakon ini diambil dari Serat Rengganis karya Rangga Janur, yang merupakan pengembangan epos Amir Hamzah. Kisahnya tentang Dewi Rengganis, putri pendeta Argapura, yang jatuh cinta pada Iman Suwangsa, putra Jayengrana. Bersama, mereka menolong Umarmaya dari negeri Mukadam yang dijaga pasukan arca besi ciptaan Begawan Majusi.

Wayang Menak Iskandar Zulkarnain
Iskandar, raja Ngerum (Eropa) dan putra Prabu Darab, dikenal sebagai penakluk agung dan murid Aristatalis Hakim. Dalam tradisi Jawa, ia ditemani Baginda Kilir (Nabi Khidhir), sosok abadi penuntun spiritualnya. Bersama vasalnya Arhos dan penasihatnya Balminas Hakim, Iskandar menaklukkan raja-raja jahat seperti Ubur dan Jabarkah dari Jabarsah.

Wayang Menak Ampak-Ampak Supit Urang
Setelah runtuhnya Majapahit, pada masa pemerintahan Sultan Trenggono di awal abad ke-16, muncul kekhawatiran akan berdirinya kerajaan baru di wilayah timur, tepatnya di daerah Malang, bernama Kerajaan Supit Urang. Kerajaan ini dipimpin oleh Adipati Ronggo Permono Senggoro, bekas punggawa Majapahit yang menolak tunduk kepada Demak karena perbedaan keyakinan. Pertikaian pun terjadi, dan Adipati Ronggo Permono Senggoro akhirnya gugur di Bukit Buring.

Wayang Sutasoma
Wayang Sutasoma menggambarkan kisah Raja Sutasoma, sosok penuh welas asih yang menolak kekerasan dan memilih jalan damai untuk mengatasi konflik. Melalui kebijaksanaan spiritualnya, ia mengubah senjata menjadi bunga, api menjadi air suci, dan kebencian menjadi kasih. Lakon ini menekankan nilai-nilai universal seperti ahimsa (anti-kekerasan), satya (kebenaran), dan santi (kedamaian), menjadikannya simbol ajaran harmoni antara manusia, alam, dan semesta.
Program dan Inisiatif
Kegiatan kami mencakup berbagai upaya pelestarian, kajian, dan diseminasi pengetahuan tentang wayang sebagai warisan budaya masterpiece Indonesia, melalui pendekatan ilmiah, edukatif, dan kolaboratif.
Kajian dan Pemaknaan Wayang Masterpiece
Melakukan riset mendalam terhadap berbagai jenis wayang yang tersimpan di museum, galeri, institusi, dan koleksi pribadi baik di dalam maupun luar negeri. Kajian ini mencakup aspek provenance, karakter, sinopsis lakon, era penciptaan, pembuat, serta makna ikonografis dan filosofis setiap karya.
Publikasi Digital dan Basis Data Wayang
Menyajikan hasil kajian dalam bentuk tampilan digital di website, disusun secara diakronik (berdasarkan perkembangan sejarah) dan sinkronik (berdasarkan perbandingan lintas wilayah, gaya, dan makna), sehingga dapat menjadi sumber pengetahuan terbuka bagi masyarakat luas.
Layanan Konsultasi dan Pendampingan
Menyediakan layanan konsultasi bagi peneliti, kurator, kolektor, lembaga budaya, dan publik umum yang memerlukan panduan mengenai identifikasi, konservasi, atau pemaknaan karya wayang.
Workshop dan Pelatihan
Mengadakan forum diskusi, seminar, dan simposium untuk mempertemukan para ahli, seniman, peneliti, dan mahasiswa guna membahas perkembangan, tantangan, dan pelestarian dunia perwayangan.
Pameran dan Pertunjukan
Bekerja sama dengan lembaga seni, museum, dan komunitas budaya dalam dan luar negeri untuk mengadakan pameran tematik dan pertunjukan wayang yang menampilkan hasil riset dan interpretasi baru.
Kolaborasi Internasional
Membangun jejaring dan kemitraan dengan berbagai pihak global untuk pertukaran pengetahuan, residensi seniman, dan proyek kolaboratif yang memperkuat posisi wayang sebagai warisan budaya dunia.
“Dalam Wayang, hiburan bertemu dengan ajaran; tontonan menjadi tuntunan, dan tuntunan membentuk tatanan kehidupan.” — Daniel Haryodiningrat
